FUN BIKE....... OH.... FUN BIKE
“Jok, besok pagi tolong antarkan aku ke pasar besar ya, aku mau beli sepeda, nih” pinta Aldo kepada Joko sahabatnya. “Sepeda? Tumben kamu punya keinginan beli sepeda?” Tanya Joko. “Ya, Jok, aku ingin ikut acara fun bike yang diadakan di kantorku. Apa kamu juga mau ikut? Seru lho hadiahnya. Ada mobil, uang puluhan juta, barang-barang elektronik, banyaklah pokoknya. Lagian kamu kan juga punya sepeda” kata Aldo bersemangat. “Wah, sepertinya menggoda ya. Kapan pelaksanaannya?” Tanya Joko menanggapi ajakan Aldo. “Minggu depan, Jok, kamu ikut ya, biar aku ada temannya, tapi kamu harus nganterin aku beli sepeda dulu” jelas Aldo.
“Siplah! Baik kalo begitu, aku ikut kamu, Do. Besok pagi aku anterin kamu ke pasar besar buat beli sepeda” kata Joko.
“Oh ya, Jok, besok sekalian beli tiketnya ya. Tiket boxnya ada yang disekitar pasar besar kok” kata Aldo. “Lho, kok pakai beli tiket segala sih?” Tanya Joko kaget.
“Hari gini nggak pake beli tiket. Gimana sih kamu Jok, dimana-mana acara berhadiah besar kayak gitu ya pasti bayar tiket. Acara fun bike yang akan kita ikuti ini, harga tiket perlembarnya 30 ribu rupiah. Itu termasuk fasilitas snack dan minum. Jok, kenapa sih kamu ini? Uang segitu kan nggak ada apa-apanya bagimu? Siapa tahu kita dapat hadiah utamanya. Bayangkan Jok, mobil,….mobil. Kalo nggak dapat apa-apa, ya hitung-hitung amallah” jelas Aldo panjang lebar.
“Wah..wah Aldo, kenapa kamu nggak bilang diawal tadi kalo harus pakai bayar tiket begitu? Bukannya aku nggak mau mengeluarkan uang, tapi …. hhmm.. aku jadi ragu nih ”keluh Joko.
“Kenapa sih kamu ini?” Tanya Aldo. “Begini lho, Do… Kalau pendaftaran pesertanya harus beli tiket sebesar itu, aku jadi berpikir jangan-jangan hadiahnya dibeli dari uang pendaftaran peserta. Jika dipikir-pikir, kalau hanya untuk penyelenggaraan acara saja nggak mungkin membutuhkan uang pendaftaran sebesar itu. Apalagi kantormu kan kantor bonafid, dana dari sponsor saja sudah lebih dari cukup untuk biaya kepanitiaan. Nah, kalo benar hadiahnya dari uang peserta bukankah itu sama dengan taruhan judi? Aku nggak mau ikut, Do” kata Joko.
“Ah, Jok, kamu kok aneh-aneh sih. Gitu saja kok takut, yang penting kamu nggak punya niat berjudi kan sudah. Apalagi acara ini judulnya Fun Bike, artinya bersepeda santai, alias olah raga santai, bukan judi seperti katamu. Masak orang-orang di kantorku seperti itu……… nggak ah! Kamu tahu, Jok, orang-orang dikantorku kebanyakan orang-orang terpelajar, jadi ya anehlah kalo merancang acara yang terlarang gitu.. Sudahlah, Jok, nggak usah berpikir macam-macam, ikut saja, niatkan saja bersepeda ramai-ramai, bukan mencari hadiahnya.” Jelas Aldo panjang lebar.
“Aldo.. Aldo.. ini masalah keyakinan, Do. Bagiku aturannya sudah jelas. Jika setiap peserta dihadapkan kepada dua pilihan, antara untung dengan mendapatkan hadiah atau rugi karena kehilangan uang yang telah diserahkan, itulah tolok ukur taruhan yang terlarang. Kalaulah kamu ingin meramaikan acara saja, ya.. jangan beli tiketnya.. ikut bersepeda saja .. sehat dan tenang lahir batin, beres kan…..Bagaimana?” tegas Joko.
“Wah, Jok, aku jadi bingung nih.. gimana ya.. aku terlanjur kepingin sekali.. apalagi membayangkan hadiahnya.. aduh bagaimana ini ya?.. hhmm .. Atau bagaimana kalau aku konsultasikan masalah ini ke Ustadz Agung dulu ya, soalnya kamu kan bukan ustadz, he.. he.. siapa tahu kamu salah” tawar Aldo. “Ide bagus itu. Sangat bagus. Harusnya memang begitu, cari referensi dulu ketika akan melakukan satu pekerjaan. Selamat berjuang, Bro.. semoga kamu mendapat petunjuk..”
------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (Al-Maidah : 90)
"Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan." (Al-Baqarah: 208)
Komentar
Posting Komentar