Tiga minggu yang lalu aku mendengarkan tetangga baikku yang mengeluhkan tentang anak perempuannya yang kulit kakinya sedang bermasalah. Tertangkap jelas keresahannya, ketika bercerita bahwa di kaki anak gadisnya, kata dokter, ada semacam cacing dibawah kulitnya. Aku bergidik ketika mengamati kaki anak itu. Ada gurat-gurat merah seolah miniature rel kereta api yang menandakan ada makhuk yang hidup dan berjalan-jalan di situ. Dari rumah sakit yang didatangi, dokter hanya memberikan obak semprot dan saran agar sering-sering mengompresnya dengan es batu, ditambah dengan salep untuk kulit yang luka akibat digaruk. Tetapi sudah lebih 1 minggu tampaknya kondisi kakinya semakin memburuk. Bekas garukan di kulit sekitar bekas jalan makhuk itu menimbulkan masalah sendiri. Merah, luka, berair.. kasihan sekali aku melihatnya. Aku ingin membantu, tapi tidak tahu harus bagaimana. Sampai rumah aku segera browsing internet. Ada banyak ulasan tentang ‘cacing di bawah kulit’. Dari sekian banyak ar...
Hujan deras mengiringi perjalanan taxi kami ke Stasiun Gubeng, hari itu, Kamis, 19 Januari 2012. Jam pulang kantor, ditambah dengan hujan deras yang mengguyur saat itu membuat lalu lintas kendaraan padat, merambat.... begitu istilah yang biasanya kudengar saat situasi jalan ramai seperti itu. *** Alhamdulillah, jam 17.33 taxi kami berhenti persis di halte Stasiun Gubeng. Begitu membuka pintu taxi, sambutan datang dari Tour Leader kami. Sekilas terlihat teman-teman yang tampak antri berjalan melalui peron. Suamiku menyerahkan travel bag ke Tour Leader, dan bergegas bergabung ke antrian di peron. *** Kami ke toilet disamping mushola untuk berwudlu karena sebentar lagi akan masuk waktu magrib. Kereta Api akan berangkat pukul 18.00 WIB.. sesaat sebelum adzan magrib... 696 km, Insya Allah, akan kami tempuh perjalanan bersamamu, wahai Turangga. Jam 18.00 WIB peluit tanda berangkat Kereta Api Turangga berbun...
Lomba menghias tumpeng kali ini diadakan dalam rangka memperingati hari ibu. Ada 12 RT yang menjadi peserta lomba. Total biaya bahan tidak boleh lebih dari Rp 50.000,- Setiap RT diwakili oleh 5 orang ibu-ibu. Waktu yang disediakan adalah 1 jam. Persiapan menjelang penampilan, di teras rumahku, ngupas telor puyuh, meminyaki cetakan dg margarin. Setelah selesai, langsung mengusung semua bahan ke tempat lomba. Setelah 1 jam 5 ibu-ibu umek sana umek sini, jadilah tumpeng hias yang sangat cantik. *** Ketika juri sudah selesai menilai (aku salah satu jurinya.. hihi..) Diumumkanlah para pemenang: Alhamdulillah, RTku juara 1. Tampak Bu Rudy sedang memegang piala dan amplop berisi uang pembinaan. Hari yang menyenangkan.................... *** Biar lebih lengkap semua foto tumpeng harus ditampilkan:
Good
BalasHapus