Nuli Hayati, My Blog

Menyambut mata terlelap Permukaan kasur dan sprei itu terasa sangat nikmat dipunggungku yang lelah Ku hela nafas dalam-dalam Kukembalikan ingatanku ke pagi saat mulai terbuka mataku  Ku hitung berapa butir kebaikan yang sudah kulakukan Terdiam.. Ku dapati berbaris-baris keburukan yang sudah kukerjakan Kutemukan berlingkar-lingkar putaran waktu yang sudah kusia-siakan.. Aku berusaha menjumlahkan semuanya Ya Allah, Aku malu…….. Plus minus itu tak pernah berimbang Ya Allah, Selalu saja begini, Malam-malamku menjadi malam penuh helaan nafas, Apa yang sudah kuperbuat untuk kebaikanku Untuk kebaikan keluargaku Kebaikan orang-orang diluar rumahku??? Ya Allah Tolong hambaMU Beri kekuatan sehingga bisa menjadi lebih baik Bukan lebih baik di satu hal tapi yang lain menjadi terabaikan Bukan meluruskan niat yang satu tapi  niat yang lain terlewatkan… Dan Bukan menghafal kebaikan yang satu tapi yang lain terlupakan.. Tolong hamba ya Allah Sehingga muhasabah menjelang tidurku tidak be...

Tiga minggu yang lalu aku mendengarkan tetangga baikku yang mengeluhkan tentang anak perempuannya yang kulit kakinya sedang bermasalah. Tertangkap jelas keresahannya, ketika bercerita bahwa di kaki anak gadisnya, kata dokter, ada semacam cacing dibawah kulitnya. Aku bergidik ketika mengamati kaki anak itu. Ada gurat-gurat merah seolah miniature rel kereta api yang menandakan ada makhuk yang hidup dan berjalan-jalan di situ. Dari rumah sakit yang didatangi, dokter hanya memberikan obak semprot  dan saran agar sering-sering mengompresnya dengan es batu, ditambah dengan salep untuk kulit yang luka akibat digaruk. Tetapi sudah lebih 1 minggu tampaknya kondisi kakinya semakin memburuk. Bekas garukan di kulit sekitar bekas jalan makhuk itu menimbulkan masalah sendiri. Merah, luka, berair.. kasihan sekali aku melihatnya. Aku ingin membantu, tapi tidak tahu harus bagaimana. Sampai rumah aku segera browsing internet. Ada banyak ulasan tentang ‘cacing di bawah kulit’. Dari sekian banyak ar...

Hujan deras mengiringi perjalanan taxi kami ke Stasiun Gubeng, hari itu, Kamis, 19 Januari 2012.  Jam pulang kantor, ditambah dengan hujan deras yang mengguyur saat itu membuat lalu lintas kendaraan padat, merambat.... begitu istilah yang biasanya kudengar saat situasi jalan ramai seperti itu. *** Alhamdulillah,  jam 17.33 taxi kami berhenti persis di halte Stasiun Gubeng. Begitu membuka pintu taxi, sambutan datang dari Tour Leader kami. Sekilas terlihat teman-teman yang tampak antri berjalan melalui peron.  Suamiku menyerahkan travel bag ke Tour Leader, dan bergegas bergabung ke antrian di peron. *** Kami ke toilet disamping mushola untuk berwudlu karena sebentar lagi akan masuk waktu magrib. Kereta Api akan berangkat pukul 18.00 WIB.. sesaat sebelum adzan magrib... 696 km, Insya Allah, akan kami tempuh perjalanan bersamamu, wahai Turangga.  Jam 18.00 WIB peluit tanda berangkat Kereta Api Turangga berbun...

Dapat pinjaman buku memanfaatkan bungkus mi instan, izin scan...(terpaksa karena tidak ada di toko buku)........

Dalam standar Global System Mobile (GSM) terdapat nomor darurat 112. Pemakaian nomor yang sama di seluruh dunia memungkinkan pemakai GSM memanggil nomor telepon darurat melalui jaringan selular GSM terdekat, walaupun telepon GSM tersebut tidak terhubung ke jaringan selular GSM tempat telepon tersebut terdaftar. Di negara tertentu seperti Belgia , Spanyol , Inggris , Liechtenstein , Austria dan Indonesia , hanya pemakai telepon selular GSM yang terdaftar dan pemakai penjelajah (roamers) saja yang bisa melakukan panggilan nomor telepon darurat 112. Pada jaringan selular GSM tertentu, hanya telepon selular GSM dengan kartu Subscriber Identification Module (SIM) yang masih berlaku dan memiliki kredit yang bisa melakukan panggilan nomor telepon darurat 112. Di negara-negara di mana nomor telepon darurat bukan 112, maka panggilan ke nomor 112 akan disalurkan ke nomor telepon darurat di negara tersebut. Hal ini bermanfaat bagi turis asing yang tidak mengetahui nomor telepon darurat ya...

Tiada seorang berdo'a kepada Allah SWT dengan suatu do'a, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu: pertama: dipercepat terkabulnya baginya di dunia, kedua: disimpan untuknya sampai di akhirat atau, ketiga: yaitu diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)